Lampu kilat (flash) eksternal adalah salah satu aksesori lighting fotografi yang praktis dan punya dampak besar dalam hasil foto yang didapat. Aksesori ini layak dipertimbangkan bila kita merasa flash built-in di kamera tenaganya kurang kuat, ataupun tidak bisa diarahkan ke atas (bounced). Flash eksternal yang lebih canggih bahkan punya fitur lanjutan seperti bisa TTL, ada zoom head, High Sync Speed dan Multi flash. Sayangnya flash eksternal yang berkekuatan besar dan sarat fitur harganya memang cenderung tinggi. Maka itu mulai banyak dijumpai produk flash eksternal pihak ketiga yang membuat flash eksternal dengan harga lebih bersahabat.
Kali ini kita akan membandingkan fitur antara dua flash kelas ekonomis yaitu Shanny SN600C (didesain kompatibel dengan kamera Canon) dan flash Canon Speedlite 430EX II. Kedua flash ini merupakan flash eksternal ukuran standar dengan tenaga dari 4 baterai AA, bisa di putar (untuk bounce) dan tentunya kompatibel dengan bodi Canon (on-camera E-TTL). Keduanya juga sudah dilengkapi dengan AF assist light untuk membantu kamera mencari fokus, sebuah fitur penting di kamera Canon karena tidak ada lampu AF assist di bodinya.
Kita akan tinjau perbandingan kedua fitur flash ini. Sebagai flash yang dibuat oleh Canon, Speedlite 430EX II tentu dirancang untuk kompatibel dengan bodi Canon saat ini maupun yang akan datang. Ukurannya yang cukup kecil dan ringan juga menjadi daya tarik saat kita bepergian dan tidak ingin bawa gear yang terlalu berat. Di lain pihak bentuk dan ukuran flash Shanny lebih besar, sepintas dimensinya mirip dengan Speedlite 600EX.
Saat meninjau kinerja secara umum, saya temui Shanny SN600C punya keunggulan pada kekuatan flash yang lebih besar (GN60 vs GN43) dan waktu recycle yang lebih cepat (kurang dari 2.5 detik). Dari sisi kemampuan zoom head, kedua flash memang sama-sama bisa mengikuti zoom lensa. Hanya saja Canon 430EX II punya rentang zoom yang lebih terbatas yaitu 24-105mm, sedangkan Shanny SN600C bisa zoom 20-200mm.
Perbedaan lainnya yang bisa ditemui adalah adanya beberapa fitur unggulan yang justru dijumpai di Shanny SN600C tapi tidak ada di Canon 430EX II, diantaranya kemampuan multi flash, ada colokan PC port dan external battery pack. Canon 430EX II juga tidak menyediakan reflector card di bagian atas flashnya.
Bicara soal kemampuan wireless flash, kedua flash ini bisa dikendalikan secara wireless tanpa perlu tambahan trigger. Tapi agak berbeda dengan sistem slave di Canon 430EX II yang bisa dipicu secara E-TTL melalui wireless optik, pada Shanny SN600C hanya bisa diatur kekuatannya secara manual. Jadi saat memakai SN600C di mode Optical slave, pengaturan kekuatan flash diatur di menu kamera dengan memilih mode M. Walau demikian Shanny SN600C juga punya keunggulan yaitu bisa menjadi manual slave (S1/S2) sedangkan Canon 430EX II tidak ada fitur manual slave (S1/S2). Sebagai info, manual slave adalah sistem trigger sederhana yang membuat flash akan ikut menyala saat ada flash lain yang menyala.
Perbedaan fitur dalam bentuk tabel :
————————
Bagi yang membutuhkan flash Shanny, bisa menghubungi kami di 0858 1318 3069 atau infofotografi@gmail.com. Bisa juga memesan lewat toko ranafotovideo.com